Senin, 19 Februari 2018

INDONESIA MEMPERLUAS PENAMBANGAN EKSPOR FREEPORT

BUNDAPOKER

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengumumkan rekomendasi ekspor untuk penambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia di tengah lambannya kemajuan dalam negosiasi divestasi 51 persen saham perusahaan tersebut ke entitas Indonesia.

Direktur pengawas bisnis Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Susigit mengatakan di Jakarta akhir pekan lalu bahwa rekomendasi ekspor tersebut dikeluarkan pada 16 Februari dan akan mulai berlaku pada 17 Februari 2018 sampai 17 Februari 2019.

"Freeport menuntut kuota ekspor sebesar 1,66 juta ton konsentrat tembaga, tapi kami hanya mengizinkan 1,2 juta ton sesuai dengan anggaran dan rencana biaya," kata Bambang seperti dilansir kompas.com.

Dia mengatakan salah satu alasan untuk memutuskan untuk mengeluarkan rekomendasi ekspor adalah bahwa kemajuan konstruksi pabrik peleburan telah mencapai 2,4 persen.

"Freeport telah menerapkan rencana awalnya, dimulai dengan persyaratan administratif untuk melakukan uji tanah untuk menilai stabilitas lahan," tambahnya.

Sementara juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan perusahaan tersebut telah gagal memenuhi target ekspor 1,1 juta ton tahun lalu karena berbagai masalah internal, terutama terkait dengan isu pekerja. "Tahun lalu, ada ketidakhadiran besar di kalangan pekerja," Riza menambahkan.

Sumber daya mineral dari Universitas Tarumanegara Ahmad Redi mengatakan bahwa perpanjangan rekomendasi ekspor tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah tidak berdaya dalam berurusan dengan Freeport.

Ahmad mengatakan Freeport tidak memiliki niat baik untuk menyelesaikan negosiasi mengenai divestasi sahamnya. "Tapi pemerintah bahkan memberi perusahaan itu hak istimewa untuk mengeluarkan rekomendasi ekspor lebih dari satu juta ton," tambahnya.

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.