Kemungkinan Pertemuan Trump Dan Kim Pada Awal Tahun Depan |
Presiden AS Donald Trump mengatakan Sabtu ia kemungkinan akan bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Januari atau Februari dan bahwa tiga situs untuk pertemuan kedua mereka sedang dalam pertimbangan. “Kami bergaul dengan sangat baik. Kami memiliki hubungan yang baik, ”kata Trump kepada wartawan di Air Force One sekembalinya dari KTT G-20 di Argentina.
Trump menambahkan bahwa pada titik tertentu ia akan mengundang Kim ke Amerika Serikat. Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan tentang pertemuan kedua pemimpin setelah yang pertama, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Singapura pada bulan Juni, Reuters melaporkan pada bulan Oktober, mengutip seorang pejabat senior.
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan Sabtu setelah pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping bahwa mereka dan Kim akan berusaha untuk melihat Semenanjung Korea bebas nuklir. Pernyataan itu mengatakan Xi dan Trump "setuju bahwa kemajuan besar telah dibuat sehubungan dengan Korea Utara."
Bulan lalu, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan Trump akan mendorong rencana konkrit yang menguraikan langkah Pyongyang untuk mengakhiri program persenjataannya. Pence mengatakan kepada NBC News bulan lalu bahwa Amerika Serikat tidak akan meminta Pyongyang untuk menyediakan daftar lengkap senjata nuklir dan lokasi sebelum KTT kedua, tetapi pertemuan itu harus menghasilkan rencana konkrit.
"Saya pikir itu akan benar-benar penting dalam KTT berikutnya yang kami datang dengan rencana untuk mengidentifikasi semua senjata yang dipermasalahkan, mengidentifikasi semua lokasi pembangunan, memungkinkan untuk inspeksi situs dan rencana untuk membongkar senjata nuklir," Pence kata.
Pence mengatakan bulan lalu itu penting bahwa tekanan sanksi internasional dipertahankan pada Korea Utara sampai denuklirisasi lengkapnya tercapai. Korea Utara telah dibuat marah oleh penolakan Washington untuk meringankan sanksi dan telah memperingatkan pihaknya dapat melanjutkan pengembangan program nuklirnya jika Amerika Serikat tidak membatalkan kampanyenya.
Sebuah lembaga pemikir AS mengatakan bulan lalu telah mengidentifikasi setidaknya 13 dari sekitar 20 basis rudal aktif yang dideklarasikan di Korea Utara, menggarisbawahi tantangan bagi negosiator Amerika yang berharap untuk membujuk Kim agar menghentikan program senjatanya.
Korea Utara telah menandatangani perjanjian dengan kekuatan regional pada tahun 1994 dan pada tahun 2005 untuk membongkar program nuklirnya dengan imbalan keuntungan ekonomi dan imbalan diplomatik, tetapi kesepakatan itu gagal setelah Pyongyang secara diam-diam terus mengejar pembangunan senjata pemusnah massal.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.