Rabu, 26 September 2018

BKKBN Berikan Pelatihan Pendidikan Kesehatan Bagi Kalangan Muda

BKKBN Berikan Pelatihan Pendidikan Kesehatan Bagi Kalangan Muda
BKKBN Berikan Pelatihan Pendidikan Kesehatan Bagi Kalangan Muda
Anak-anak muda Indonesia mahir menggunakan berbagai platform digital dan menghabiskan banyak waktu mereka melakukan kegiatan mereka dengan bantuan platform ini. Sementara banyak yang menyuarakan keprihatinan tentang dampak negatif yang dapat dimiliki platform ini pada remaja, jika digunakan dengan benar, para remaja dapat benar-benar menggunakan platform ini dengan cara-cara kreatif untuk mencari nafkah.

Tetapi mereka dapat memaksimalkan potensi kreatif dan intelektual mereka hanya ketika mereka sehat secara fisik dan memiliki rencana yang baik untuk masa depan mereka. Mempertahankan dua masalah ini dalam pikiran, untuk mendorong kegiatan yang konstruktif dan kreatif di kalangan anak-anak Indonesia, sambil mendidik mereka tentang pentingnya keluarga berencana dan gaya hidup sehat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) baru-baru ini mengadakan pertemuan anggota remaja dari komunitas game online.

Pertemuan tersebut, yang diadakan pada 23 September di pusat perbelanjaan Ciputra di Cibubur, Jakarta Timur, adalah kesempatan bagi orang Indonesia kreatif untuk bertemu, membangun jaringan dan bertukar ide.

Acara ini dilengkapi dengan talk show yang bertujuan untuk menginspirasi anak-anak untuk menggunakan teknologi digital dan keterampilan bermain game online untuk digunakan dalam upaya yang bermanfaat, seperti mengembangkan game dan perangkat lunak pendidikan untuk anak muda atau memperjuangkan turnamen permainan, misalnya, sejalan dengan BKKBN kampanye publik.

Talkshow ini menampilkan beberapa panelis dengan keahlian yang relevan, seperti Ketua Pelaksana BKKBN dan ahli kesehatan masyarakat Sigit Priohutomo, pakar permainan digital Fransiska Oetami serta gamer Nixia Monica Carolina.

Menurut Sigit, BKKBN membutuhkan banyak pengembang game dan perangkat lunak yang dapat membuat konten pendidikan terkait dengan masalah populasi dan keluarga berencana: kehamilan di luar nikah dan pencegahan penyalahgunaan narkoba, adopsi gaya hidup sehat, perencanaan kesehatan reproduksi, serta perencanaan karir dan pendidikan.

Dalam siaran persnya, BKKBN menyatakan bahwa generasi muda Indonesia perlu memahami isu-isu ini dengan benar dan merangkul gaya hidup sehat, sehingga mereka dapat memainkan peran mereka sebagai masa depan pembangunan sosial ekonomi Indonesia.

“Melalui program generasi muda (generasi yang direncanakan dengan baik, disingkat GenRe), BKKBN bertujuan untuk memfasilitasi remaja dalam mempelajari cara mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan merencanakan masa depan mereka dengan cara yang lebih baik dan lebih banyak informasi. Kami berharap hal-hal ini dapat membantu anak-anak kami melayani dengan andal sebagai masa depan negara kita, menggunakan teknologi untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, ”kata Sigit.

Dia menambahkan bahwa, berkat kecakapan mereka dalam menggunakan platform digital dan internet, komunitas game dapat membantu dewan mengembangkan konten pendidikan untuk menyebarkan informasi tentang masalah yang disebutkan di antara sesama anak muda, sehingga mereka dapat belajar tentang masalah ini dengan cara yang menarik.

Untuk merangsang penciptaan konten pendidikan seperti itu, BKKBN juga baru-baru ini menyelenggarakan kompetisi yang disebut Sayembara Cipta Games 2018. Kompetisi ini menampilkan sistem pengajuan terbuka, di mana pelamar dari mana saja di negara itu dapat mengirimkan game edukasi yang mereka buat untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan gaya hidup sehat di kalangan anak muda.

Para peserta dalam kompetisi tersebut menerima pelatihan dari pusat penyuluhan dan informasi BKKBN untuk remaja tentang cara merangsang rasa ingin tahu anak-anak Indonesia tentang isu-isu KB serta poin-poin yang perlu mereka tekankan dalam permainan mereka saat mereka mengembangkan perangkat lunak mereka.

Panel hakim kompetisi termasuk para ahli di bidang keluarga berencana dan komunikasi, termasuk Direktur Ketahanan Remaja BKKBN Eka Sulistya Ediningsih; ahli game dan branding Hendra Wahyudin, yang sebelumnya bekerja untuk perusahaan Lyto Games, serta Direktur Informasi dan Data Program BKRBN Bagus Hidayat.

Dari semua pengajuan yang dikumpulkan BKKBN, tiga rumah produksi game yang berfokus pada perangkat lunak pendidikan - Educa, Inmotion and Creacle - dipilih sebagai finalis, sebelum para juri bernama Educa sebagai pemenang keseluruhan kompetisi.


Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.