Senin, 08 Oktober 2018



Para ilmuan sebelumnya telah mengetahui jika suhu terendah yang pernah di ukur di Bumi berada di wilayah dataran tinggi beku di timur Antartika, dekat Kutub Selatan. Namun, baru-baru ini mereka menemukan fakta baru. Suhu di wilayah itu bisa turun lebih rendah dari pada yang pernah di ukur sebelumnya.

Analisis baru menunjukkan, suhu turun hingga turun minus 100 derajat Celcius. Para ilmuan menduga, ini mungkin merupakan titik terdingin yang ada di Bumi. Sebagai informasi, analisis data satelit tahun 2013 menunjukkan suhu di dataran tinggi Antartika Timur adalah munus 93 derakat Celcius.

“Ini merupakan tempat di mana Bumi begitu dekat dengan batasnya. Hamper seperti berada di planet lain,”kata Ted Scambos, penelitian di the National Snow and Ice Data Center di University of Colorado. Para ahli menganalisis data satelit selama musim dingin panjang di kutub untuk mengetahui berapa suhu pasti di daerah tersebut.

Ini merupakan satu-satunbya cara yang bisa dilakukan. Sebab, tidak ada stasiun cuaca apapun yang ada di sana dan tak ada orang yang dapat memeriksa suhu Antartika di tengah musim dingin secara langsung. Sementara saat satelit melintas di atas antartika, ia dapat mencatat suhu di permukaan es.

Scambos dan koleganya menganalisis data saatelit yang dikumpulkan selama Juli-Agustus antara 2004 hingga 2016. Suhu di ukur di cekungan kecil di datarn tinggi Antartika Timur dekat Kutup Selatan pada ketinggian 3800 meter. Selanjutnya pare penelitian memetakan kapan dan di mana saja suhu terendah.

Benar saja, peneliti menemukan sekitar 100 area kecil yang tersebar di bagian tertinggi lapisan es, di mana suhu di situ bisa .mencapai minus 100 derajat Celcius. Antartika Timur terlihat datar di permukaan, tapi sebanarnya berbentuk kubah dari tengah hingga ujung seperti cangkang kura-kura yang luas.

Dalam penelitian yang sduah di terbitkan di Geophysical Research Letters, peneliti berpendapat hanya kondisi khusus yang bisa menyebabkan suhu ekstrem. Pertama, suhu musim dingin yang sangat dingin (dead of winter), langit cerah tanpa gumpalan awan, serta angina yang berembus pelan. Ketiga factor ini dapat mendinginkan permukaan salju dan menurunkan suhu.

Dalam kondisi sedingin apa pun, es ,memancarkan sejumlah kecil panas. Biasanya sebagian besar panas itu di tangkap oleh uap air di atmosfer dan akan kembali turunke permukaan Bumi, menyimpan suhu yang hangat di atmosfer yang lebih rendah.

Tapi selama musim kering di Antartika, ketika sebagian besar uap air telah menguap di atmosfer, ia mulai membuka semacam calah yang biasanya tidak terbuka di tempat lain di Bumi. Panas yang di pancarkan dalam jumlah sedikit dalam lapisan es dapat lepas ke luar angkasa, membuat permukaan es menjadi lebih dingin.

Tagged: , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.