Rabu, 10 Oktober 2018



Pemerintah Trump tidak akan menghalangi pengembangan kecerdasan buatan di Amerika Serikat, ujar seorang pejabat tinggi hari Kamis, yang mengakui teknologi yang semakin berkembang ini akan menggantikan beberapa lapangan kerja.

Dalam sebuah pertemuan puncak Gedung Putih yang pesertanya antara lain perusahaan-perusahaan seperti Google Alphabet, Facebook, dan Amazon.cpm, penasehat kebijakan teknologi, Michael Kratsios mengatakan pemerintah Presiden Donald Trump tidak ingin mendikte apa yang di teliti dan ddi kembangkan.

“Sebisa mungkin, kami akan biarkan ilmuan dan pakar teknologi untuk dapat bebas mengembangkan ciptaan hebat mereka yang berikutnya di sini di Amerika Serikat,”ujarnya, menurut salinan pidatonya yang di sedikan oleh Gedung Putih.

Kecerdasan buatan dan deep machine leaning (pembelajaran mesin cabang dari kecerdasan buatan) menimbulkan keperihatinan dari segi etika etika menyangkut kendali, privasi, keamanan cyber, dan masa depan lapangan kerja, sebagaimana diutarakan oleh berbagai perwakilan perusahaan dan para pakar.

Kratsios mengakui hingga tingkat tertentu, hilangnya lapangan kerja tidak dapat dihindarkan.”ia menambahkan,”Namun kita tidak dapat hanya diam diri, terhadap pasar akan menyeleksinya. Kita harus lakukan apa yang warga Amerika selalu lakukan untuk beradaptasi.”

Gedung Putih, yang sebelumnya berseberangan dengan kalangan ilmuan, terkait berbagai persoalan seperti perubahan iklim, konservasi, dan pemotongan anggaran, mengatakan pihaknya akan menciptakan sebuah komite baru untuk kecerdasan buatan.

Komite ini akan terdiri dari para pejabat penelitian dan pengembangan paling senior di seluruh jajaran pemerintah AS, yang bertugas untuk menyusun prioritas penelitian dan pengembangan dan koordinasi yang lebih baik terjait investasi yang di lakukan pemerintah federal.

“Kita kini tidak dapat hanya bersikap pasif. Untuk  mewujutkan potensi Kecerdasan buatan secara seutuhnya bagi warga Amerika, upaya ini akan membutuhkan berbagai upaya gabungan dari kalangan industry, akdemi, dan pemerintahan ujar Kratsios.

“Di sector swata,kita tidak akan mendikte apa yang kita mendikte d an di kembangkan. Sebaiknya kita akan menawarkan sumberdaya dan kebebasan untuk bereksplorasi,”ujarnya. CEO Inter Corp. Brian Krzanich, yang hadir dalam pertemuan puncakitu menulis dalam postingan di blognya bahwa “tanpa strategi kecerdasan buatan nya sendiri, para pemimpin teknologi dunia berisiko tertinggal.”

Kecerdasan telah digunakan di sejumlah bidang. Contohnya, National Institute of Health sedang menjajari cara-cara pemanfaatan machine learning untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi kanker dan pengobatan, sementara General Service Administration mengunakan kecerdasan buatan untuk mengurangi kebutuhan akan auditor federal, ujar Gedung Putih.

Lebih dari 30 perusahaan besar hadir dalam pertemuan itu masuk di antaranya para pejabat yang mewakili Ford, Boeing, Mastercard, dan Microsoft. Pentagon dan berbagai badan pemerintah mengambil bagian, bernama dengan para pejabat Senior Gedung Putih termasuk jared Kushner dan Andrew Bremberg, yang mengepalai Dewan Kebijakan Domestik.

Tagged: , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.