Kamis, 20 September 2018



Dalam penelitian yang telah mengungkap bahaya konsumsi gula berlebih bagi kesehatan. Namun, karena dampaknya kerap tak terlihat langsung, banyak orang yang bahkan tak meyakininya. Karena itulah, Robert lustig, MD, Profesor Pediatri di Divisi Endokrinologi di University of California, San Fransisco, malakukan penelitian pada responden remaja tentang dampak gula.

Penelitian yang di publikasikan dalam Jurnal Obesity ini hanya berlangsung selama 10 hari. Walau singkat, namun penelitian ini sukses menunjukkan bahwa mengurangi gula tambahan gula secara demastis dapat meningkatkan status kesehatan walau hanya dalam beberapa hari.

Lustig berharap, penelitian ini dapat memberikan bukti yang lebih nyata tentang bahaya  gula berlebih.”Kalori dari gula adalah yang terburuk, kami membuktikannya,”kata lustig. Lustig dan tim peneliti melibatkan 43 remaja obesitas dengan kondisi metabolis yang kronis, seperti hipertensi dan kolestrol jahat.

Para periset mengubah jenis makanan responden selama Sembilan hari, mengganti makanan ringan dan nimunan yang mengandung gula tambahan seperti yogury manis, jus kemasan, kue kering, dan sereal manis., dengan hot dog, bagel, buah, dan pizza.

“Kadar gula dalam kedua pola makan tadi sebenarnya sama, hanya saja saat anak-anak makn buah, tidak ada gula tambahan seperti yang terdapat dalam jus kemasan,”jelas Lustig.

Hasilnya amat mencolok,”kata Lustig, yang merupakan penulis utama studi. Meski responden makan dengan jumlah kalori yang sama, hnaya menghilangkan gula tambahan dari makanan dan minuman,mampu memperbaiki hamper semua area kesehatan metabolic, seperti tekanan darah rendah, kolesterol LDL (kolesterol buruk), kadar gula darah, kadar gula darah, insulin, dan tes fungsi hati membaik.

Meski eksperimen ini di rancang bukan untuk menurunkan berat badan, responden mengatakan kepada periset bahwa mereka merasa lebih cepat kenyang selama menjalani diet rendah gula ini. Lustig menyebut bahwa temuan ini sebagai buktiterkuat bahwa efek negative gula bukanlah kalori atau obesitas.”studi ini secara definitive menunjukkan bahwa gula secara metabolism berbahaya bukan karena adanya penambahan kalori atau pengaruhnya terhadap berat badan, namun gula secara metabolic berbahaya karena gula adalah. Gula tambahan memberikan efek berbahaya tanpa menunggu seseorang menjadi obesitas,”katanya.

Temuan ini menjadi indikasi yang jelas bahwa pembatasan gula tambahan dalam makanan dan minuman dan minuman keluarga sangatlah penting untuk meningkatkan kesehatan, termasuk memperngaruhi bagai mana tubuh anda merasakan hasrat dan isyarat kenyang.

Tagged: , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.