Kamis, 20 September 2018



Tidak semua lemak sama dan perlu dimusuhin. Tubuh kita juga membutuhkan lemak sehat untuk membentuk hormone, memproduksi hormone, memperoduksi energy, dan menyerap nutrisi tertentu. Namun, ada juga lemak yang berbahaya.

Lemak trans artifisial merupakan contoh dari lemak yang perlu pdihindari. Lemak ini biasanya ditemukan pada makanan yang diproses. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana menghilangkan lemak trans artifisial dari semua jenis makanan yang di proses pada 2023.

Secara umum ada dua jenis lemak trans yang terjadi secara alami manghasilkan lemak trans dalam jumlah kecil di ususnya . oleh karena itu, jika kita mengonsumsinya, akan ditemukan jejaknya dalam tubuh.

Meski demikian, menurut American Heart Association, belum banyak penelitian terhadap bahaya dari lemak ini. Lain ceritanya dengan lemak trans artifisial. Lemak ini di hasilkan dari proses hidrigenasi, yaitu molekul hydrogen ditambahkan dalam lemak cair seperti minyak goring untuk mengubahnya jadi lemak padat.

Biasanya lemak trans artifisial ini di pakai dalam makanan yang diproses seperti kue-kue kering, keripik kentang, krimmer kopi, dan juga maknan yang di goring. Sebelum tahun 1990-an, hanya sedikut riset yang meneliti efek lemak ini bagi kesehatan. Itu sebabnya banyak perusahaan makanan yangmenggunakannya karena murah, gampang di pakai, lebih awet, dan membuat makanan terasa enak.

Makanan yang mengandung lemak trans biasanya kadar kalori dan gulanya tinggi hingga bisa menyebabkan kegemukan dan risiko diabetes. Peneliti tahun 2015 pada beberapa Negara juga menyimpulkan bahwa konsumsi lemak ini meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan membuat kita berisiko sakit jantung.

Lemak trans di anggap berbahaya karena akan meningkatkan kadar kolestrol jahat (LDL) yang bisa menyumbat peredaran darah. Pada saat yang sama, kadar kolestrol baik (HDL) turun. Menurut pakar diet dari UCLA Meducal Center, Dana Hunnes PhD, karena kadar HDL rendah, kelebihan kolestrol tidak bisa di angkut kembalike liver untuk di buang.

Ïni bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang memicu serangan jantung dan stroke. Lemak trans merupakan lapisan dalam pembuluh darah, sehingga tidak bisa berfungsi optimal,”kata  Hunnes. Lemak trans juga dapat menyebabkan inflamasi peradangan dalam tingkat sel. Ini merupakan pemicu lain dari penyakit kronis, seperti diabetes, jantung, dan sindrom metabolism.

Di beberapa Negara bagian Amerika dan Eropa, pemerintahnya melarang lemak trans.kebijakan itu membuat hasil positif. menurut data, angka kunjungan pasien serangan jantung dan stroke berkurang 6,2 persen pada Negara-negara yang sudah menjalankan  pelarangan tersebut.

Meski beglitu, jangan keliru antara lemak januh dan tidak jenuh, dengan lemak trans. Tubuh kita tetap memerlukan lemak januh dan tidak jenuh sekitar 10 persen. Lemak jenuh dan tidak jenuh bisa di temukan antara lain pada telur bersama dengan kuningnya, kacang-kacangan, alpukat, ikan berlemak, serta minyak zaitun.

Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.