Sabtu, 21 Juli 2018

Pemerintah Tokyo Berharap Masyarakat Dapat Pergi Lebih Awal Untuk Ciptakan Komuter Yang Nyaman

Pemerintah Tokyo Berharap Masyarakat Dapat Pergi Lebih Awal Untuk Ciptakan Komuter Yang Nyaman
Pemerintah Tokyo Berharap Masyarakat Dapat Pergi Lebih Awal Untuk Ciptakan Komuter Yang Nyaman
Dipaksa ke kereta yang sudah penuh sesak selama jam sibuk di Tokyo tidak pernah menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi para komuter. Hanya semakin buruk selama bulan-bulan musim panas yang lembab. Itulah sebabnya Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah meluncurkan kampanye "Jisa Biz" untuk memerangi kepadatan kereta api saat menjelang Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade.

Sebagai bagian dari inisiatif, yang diterjemahkan sebagai "bisnis jangka waktu", sekitar 740 perusahaan yang berpartisipasi termasuk Pfizer Inc. dan Microsoft Corp menyediakan jam yang lebih fleksibel termasuk opsi untuk bekerja dari rumah atau dari jarak jauh. Beberapa dari mereka bahkan menyiapkan sarapan di kantor untuk mendorong awal yang lebih awal.

Beberapa operator metro melakukan bagian mereka dengan menambahkan lebih banyak kereta pada pagi hari di hari kerja untuk kampanye. "Ini akan menjadi tahun kedua kami menerapkan Jisa Biz dengan frase menangkap 'Jika pagi dapat berubah, setiap hari dapat berubah,'" Koike mengatakan dalam sebuah pernyataan akhir bulan lalu ketika dia mengumumkan inisiatif yang berjalan dari 9 Juli hingga 10 Agustus. .

"Neraka komuter" Tokyo telah berkurang sejak hari-hari puncak pada tahun 1960-an dan 1970-an ketika kemacetan sangat buruk sehingga kaca jendela akan retak karena galur tubuh yang dijejalkan ke gerbong. Namun para komuter masih harus mendorong kereta ke banyak jalur yang lebih ramai.

Inisiatif "Jisa Biz" datang karena pemerintah pusat telah mendorong lebih banyak fleksibilitas di tempat kerja, termasuk jam kerja, untuk mengakomodasi pekerja perempuan serta meningkatkan partisipasi dalam angkatan kerja yang lebih luas. Pemerintah kota metropolitan Tokyo menjalankan kampanye serupa musim panas lalu ketika sekitar 260 perusahaan dan kantor kotapraja ambil bagian. Namun komuter mengatakan dampak pada kemacetan di pagi hari sangat minim.

Akira Monri, pengembang aplikasi berusia 28 tahun, mengatakan dia tidak melihat banyak perbedaan selama perjalanannya ke pusat Tokyo. "Saya telah melihat poster tetapi saya tidak yakin jam berapa yang harus kami hindari untuk memenuhi syarat sebagai Jisa Biz." ujarnya.

Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.