Beberapa saat sebelum peristiwa meledaknya Gereja GKI Diponegoro di ketahui terdapat seorang saksi yang bernama Tardianto yang pada saat itu dirinya hanya berjarak kurang lebih 3 meter dari lokasi kejadian ledakan tersebut.
Dimana pada saat itu Tardianto menjelaskan bahwa terdapat tiga orang yang di antaranya merupakan seorang dua orang wanita yang bersama dengan satu orang anak laki-laki yang datang mendekati gerbang bagian depan geraja. Ketiga orang tersebut pun telah di cegat oleh sekuriti di karenakan mereka berusaha untuk tetap masuk kedalam gereja.
"Pakai cadar, dicegat sama satpan, terus (bom) meledak," kata Tardianto dalam wawancara bersama dengan media yang meliput.
Tardianto juga menjelaskan bahwa pada waktu itu salah seorang wanita pun masih hidup bernafas, akan tetapi dalam seketika ledakan yang kedua menyusul hingga wanita tersebut tewas.
"Ada 3 korban, kemungkinan pelaku, pakai rompi," ujarnya.
Beberapa lokasi ledakan bom yang di sangka sebagai bom bunuh diri tersebut di ketahui masih simpang siur. Lain dari pada itu terdapat informasi dari pihak berbeda yang menyatakan bahwa pada saat itu terdapat lima lokasi bom yang menyebabkan ledakan bom. Dan lima titik tersebut merupakan SMTV, Ngagel, GKI Arjuno, GKI Diponegoro, GPPS Sawahan dan juga di Gereja Kathedral Dr Soetomo, akan tetapi tersangka berhasil di bekuk sebelum bom tersebut meledak.
Berhubungan dengan informasi tersebut, Kombes Pol Frans Barung Mangera selaku Kabid Humas Jatim menerangkan bahwa hingga pada saat ini pihak kepolisian masih terus mengidentifikasi beberapa orang yang menjadi korban bom bunuh diri tersebut. Pihak kepolisian sendiri di ketahui telah menerima laporan terkait dengan lokasi - lokasi kejadian.
"Nanti akan kami update informasinya ke teman teman. Saat ini Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Panglima berada di lokasi ledakkan di Jalan Ngagel," pungkas Barung.
LIHAT JUGA : TERKUTUK LEDAKAN BOM DI GEREJA SURABAYA








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.