Senin, 22 Oktober 2018

JAWA BARAT MENINJAU PROYEK MEIKARTA DITENGAH DUGAAN KASUS SUAP

BUNDAPOKER
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemerintahannya akan meninjau proyek kota Meikarta di Kabupaten Bekasi menyusul penangkapan beberapa orang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap terkait dengan proyek tersebut.

Gubernur pertama kali berbicara tentang masalah ini di akun media sosialnya pada hari Minggu ketika dia mengatakan dia akan "segera melakukan peninjauan yang menyeluruh dan adil terhadap Meikarta."

Berbicara kepada wartawan di Bandung pada hari Senin, gubernur, bagaimanapun, mengatakan dia belum bisa membuat keputusan karena dia belum menerima data lengkap tentang proyek tersebut.

“Apa yang saya lakukan saat ini adalah meminta informasi terkait rekomendasi pemerintah provinsi tentang proyek tersebut. Setelah kami mendapatkan informasi itu, kami akan membuat pernyataan resmi tentang Meikarta, ”kata Ridwan.

Dia mengacu pada rekomendasi izin penggunaan lahan yang dikeluarkan pada bulan November 2017 oleh pemerintah provinsi untuk 85 hektar lahan untuk proyek tersebut dari permintaan awal dari Kabupaten Bekasi seluas 147 ha untuk Meikarta. Pemerintah Jawa Barat, pada waktu itu di bawah kepemimpinan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, mengaku tidak menemukan masalah mengenai perencanaan tata ruang mengenai situs seluas 85 ha.

KPK telah menunjuk sembilan tersangka, termasuk Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan eksekutif Grup Lippo Billy Sindoro, dalam kasus dugaan suap mengenai penerbitan izin properti untuk Meikarta, sebuah proyek unggulan dari konglomerat beragam Grup Lippo, yang dibangun oleh anak perusahaannya PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).

Billy dituduh menginstruksikan bawahannya untuk membayar suap sebesar Rp 13 miliar (US $ 856.531) kepada bupati untuk mempengaruhi penerbitan izin yang diperlukan untuk proyek tersebut.

Lippo Group dalam pernyataan dan iklan resminya mengatakan proyek itu bernilai Rp 278 triliun dan akan dikembangkan di situs seluas 500 ha. Mereka akan membangun "289 menara pada saat yang sama", kata salah satu iklan.

Denny Indrayana, pengacara yang mewakili MSU, mengatakan perusahaan akan melanjutkan pembangunan proyek Meikarta.

"MSU akan memenuhi tanggung jawab kami mengenai pembangunan Meikarta untuk memastikan semua proses dilakukan sesuai dengan hukum," kata Denny dalam pernyataan tertulis pekan lalu.

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.