Rosidin selaku Kalapas Narkotika jelengkong menyatakan bahwa dirinya sangatlah tekejut dengan peristiwa pemerasan yang di lakukan onleh narapidana Narkotika Klas 2 Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung. Dimana para narapidana tersebut diketahui telah berhasil memeras ratusan korban wanita di beberapa daerah yang ada di Indonesia dengan modis video call serta phonesex.
"Saya bukan kaget lagi, tapi merasa terpukul. Kenapa bisa sejauh ini. Saya di sini (menjabat Kalapas) mengisi kekosongan, baru dua bulan,” katanya saat dihubungi melalui ponsel, Rabu (10/4/2018).
Rosidin sendiri menyatakan bahwa beberapa narapidana yang ada di Lapas Jelekong telah terlibat dengan tindakan pemerasan kepada ratusan orang korban wanita dengan menggunakan modus phonesex serta video call sex. "Iya ada (kasus pemerasan yang diduga dilakukan napi Lapas Jelekong). Selanjutnya (kasus ini), saya serahkan proses hukum ke penyidik (Polrestabes Bandung)," ujarnya.
Sesuai dengan informasi yang di dapatkan di ketahui bahwa hasil dari pada pemerasan tersebut melibatkan 92% narapidana dimana hasil dari memeras tersebut masuk kedalam kantong 85% petugas Lapas Jelekong. "Saya tidak bisa membenarkan atau membantah karena saya baru dua bulan menjabat kalapas di sini," tuturnya.
Peristiwa pemerasan dengan modus video call serta phonesex ini terungkap ketika Polrestabes Bandung berhasil menangkap tiga orang tersangka narapidana Lapas Jelekong yang di antaranya merupakan Iqbar Destevantio alias Mencos yang berusia 25 tahun yang berupakan narapidana karena kasus perlindungan terhadap anak yang mendapat vonus 11 tahun penjara, Febri Andriana alias Ape berusia 29 tahun seorang narapidana dengan kasus curat yang di vonis selama 4 bulan penjara, serta Jamjam Nurjaman alias Ijam berusia 30 tahun dengan kasus narkotika yang mendapatkan vonus selama 4 tahun penjara.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.