BUNDAPOKER
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir telah mengumumkan pengerahan militer untuk memperbaiki sektor pertanian negara itu dalam satu langkah yang bertujuan menghapus krisis pangan dan gizi saat ini."Kita harus mengakhiri satu kali ancaman kelaparan dan kelaparan tahunan di Sudan Selatan dan memberikan Program Pangan Dunia (WFP) dan organisasi-organisasi serupa.”kata Kiir.
Dan di melanjutkan, Kita harus mulai mengambil tanggung jawab untuk memberi makan orang-orang kita dari tanah kami,"dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Juba. Dia membuat pernyataan menjelang peringatan 37 tahun ketika Gerakan / Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM / A) yang berkuasa melancarkan perang perlawanan pada 16 Maret 1983.
"Kami tidak punya alasan untuk mengizinkan dunia memberi makan rakyat kami tanpa batas waktu. Saatnya telah tiba untuk mengakhiri ini dan menggunakan militer kami untuk tujuan masa damai seperti produksi makanan dan pembangunan jalan," kata Kiir. Kiir mengatakan kemampuan Sudan Selatan untuk mencapai ketahanan pangan tergantung pada penghentian semua bentuk kekerasan di negara itu.
"Cukup sudah, kedamaian yang harus kita kejar dengan segala cara dan untuk membungkam semua senjata karena ini adalah permintaan rakyat kita, tatanan Uni Afrika dan dunia," kata Kiir. Kiir mengimbau penduduk sipil untuk mematuhi tindakan pencegahan yang sedang diamati di seluruh dunia tentang pencegahan COVID-19, yang telah menewaskan satu orang dan menginfeksi 231 orang di Sudan Selatan.
"Sementara ancaman kelaparan tampak besar, yang lebih mengancam sekarang adalah pandemi COVID-19 yang menyebar cepat. Sebagai pemerintah, kami bertindak cepat untuk memperingatkan orang-orang kami dan memberlakukan pembatasan perjalanan baik secara internal maupun eksternal untuk mencegah virus corona memasuki Sudan Selatan,"kata Kiir.
"Sayangnya, terlepas dari semua upaya ini, musuh ada di sini, dan itu menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan, dua kali lipat hampir setiap lima hari. Penyakit ini adalah pembunuh yang berbahaya, dan kita tidak boleh mengabaikannya," tambahnya. Mantan pihak yang bertikai di Sudan Selatan membentuk pemerintah persatuan transisi dan saat ini sedang dalam diskusi untuk berbagi kekuasaan di negara-negara tersebut.






0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.