Harga gula yang tinggi masih menjadi perhatian pemerintah.
Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiri
mengatakan harga tertinggi kali ini adalah gula putih yang mencapai Rp19 ribu.
Sedangkan bahan makanan lainnya hanya sedikit, Jika harga makanan naik tinggi,
gula putih naik tinggi, itu tidak wajar," katanya kepada Liputan6.com,
Selasa (26/5), Sedangkan untuk yang lain, ya dagingnya naik ya, itu naik secara
alami. Menggunakan daging naik itu memang perlu naik dan persetujuannya memang
tidak cukup, jika daging masih layak untuk naik," lanjutnya.
Sedangkan untuk kenaikan harga sayuran, kehadiran Ng
mengutipnya masih bisa ditoleransi. Pentingnya harga rendah. Kemudian untuk beras,
harganya relatif stabil, Bawang penting harganya mahal. Kalau nasi, stabil, Hanya
satu yang luar biasa, hanya gula putih. yang lain saya pikir bisa ditoleransi,
tidak terlalu tinggi, masih standar, "katanya, Mengenai melonjaknya harga
gula putih, Ngencan menyesalkan distribusi gula putih dengan harga eceran
tertinggi (HET) Rp. 12.500 yang hanya dapat dibeli di Toko Petani dan Rumah Makanan
Kami, di mana ada yang menawarkan toko-toko asuh milik pemerintah.
Pemerintah memasang HET Rp12.500, tetapi yang mana (barang /
gula) ingin menjual Rp12.500. Pemerintah seharusnya tidak hanya melihat membuat
HET Rp12.500 tetapi kita tidak bisa menjual barang, siapa yang menjualnya
(pemerintah) sendiri," Dia complain, Ngundang menerima, pedagang tidak
bisa membeli gula putih sesuai dengan HET dari pemerintah. Harga tidak masuk
akal, Kami hanya ingin membeli harga Rp. 12.500, tidak bisa. Mari kita berikan,
hanya menjualnya kepada kami Rp. 12.500, jadi kami menjualnya seharga Rp.
13.000 atau Rp. 13.500, begitulah seharusnya , "seru kehadiran Ng.
Bahkan, pedagang berharap untuk tidak membeli gula putih
dengan harga Rp12.500 - Rp13.000 dari pemerintah, tetapi masih belum ada gula
putih untuk dibeli. "Periode penjualan di toko pertanian dan di rumah
makanan kami, toko pemerintah. Kami tidak bisa menjual. Kami ingin membeli Rp.
12.500, (atau) mari kita beli Rp. 13.000, kami tidak bisa," katanya
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.