Minggu, 07 Oktober 2018


Penyelidikan kasus pengerusakan serta penganiayaan yang di kethaui melibatkan perguruan silat yang ada di Kabupaten Tulungagung tidak pernah selesai. Di mana informasi yang di dapatkan hingga kini di ketahui telah ada 11 laporan yang di terima oleh pihak kepolisian. Akan tetapi hingga saat ini di ketahui masih belum bisa di tangani dengan jelas.

Dan di ketahui bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2018, arak - arakan pendekar dari perguruan silat tertentu kembali melancarkan aksi anarkis mereka di Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung. Kompol Khoiril selaku Kabag Ops Polres Tulungagung sendiri menyatakan bahwa kasus anarkis yang melibatkan para oknum - oknum dari perguruan silat ini tidak mudah untuk di tangani.

Menghilangnya orang - orang yang di duga sebagai tersangka menjadi salah satu faktor utama penyebab sulitnya penyelidikan. "Setelah kejadian pelaku tiba tiba hilang begitu saja. Tidak ada yang mengetahui. Informasi minim sekali. Tidak ada yang melihat," dalih Khoiril kepada media Minggu (7/10/2018).

Khoiril sendiri menyangkal tudingan bahwa kasus tersebut tidak di tangani. Di mana setiap kasus yang di laporkan pihak kepolisian selalu berusaha keras untuk menyelidikinya. Semua laporan, telah di proses ungkapnya. Hanya saja tidak ada laporan yang dapat di ungkapkan hingga saat ini. Di mana Khoirul juga berpendapat bahwa untuk mendapatkan saksi dari kasus anarkis tersebut tidak lah mudah.

Maka dari itu Khoiril sendiri pun meminta para masyarakat untuk ikut turun tangan dalam membantu. Di mana informasi sekecil apapun yang di dapatkan dari masyarakat yang berupa foto ataupun rekaman video untuk kepolisian pastinya akan sangat membantu sekali. "Tolong, informasi sekecil apapun kami tunggu," paparnya.

Khoiril juga optimis bahwa dirinya pasti bisa untuk mengungkap kasus tersebut secepatnya. Di tambah lagi jika seluruh pihak yang di antara lain adalah Aparat Desa, Pemkab Blitar, Perwakilan IPSI, serta pimpinan perguruan silat ( PSHT dan Pargar Nusa ) terlah bersama - sama menyatukan kekuatan.

Pemkab Tulungagung yang secara langsung di wakili oleh Pit Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo telah berjanju untuk memberikan bantuan kepada para korban, yaitu baik yang mengalami luka - luka ataupun yang sepeda motor dirumahnya di rusak. "Pemkab melalui Plt Bupati  akan memberikan bantuan kepada korban," katanya.

Koihil juga menerangkan bahwa dirinya akan melakukan penyelidikan secara keseluruhan. Di mana hal tersebut mengingat massa yang telah terlibat memiliki jumlah yang besar. Siapapun yang terbukti menjadi tersangka anarkis akan di proses secara hukum.  "Kita akan lidik secara keseluruhan. Karena khawatirnya akan ada pihak yang menunggangi," jelasnya.

Moh ubaidilah Suwito selaku Ketua Perguruan Silat Pagar naga Tuluangug sendiri meminta agar peristiwa anarkisme pada hari Minggu tanggal 07 oktober 2018 di selidiki hingga selesai, Di mana dirinya berpendapat bahwa hukum harus di tegakkan. "Masalah ini harus diusut tuntas," ujarnya.

Seperti yang telah di informasikan, penganiayaan yang di sertai dengan pengerusakan terjadi ketika arak - arakan ( konvoi ) ribuan pendekar perguruan silat tengah melewati Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, kabupaten Tuluangung pada hari minggu tanggal 07 Oktober 2018.

Konvoi massa tersebut pun di lakukan setelah menghadiri acara sah sahan ( pengesahan ) pendekar yang berlikasi di Kabupaten Trenggalek. Di mana pada peristiwa tersebut di laporkan terdapat tiga orang yang mengalami luka serius karena karena mendapatkan tindakan kekerasan. Di mana massa juga di kethaui telah merusak tujuh unit sepeda motor serta 10 rumah warga termasuk sebuah musala rusak. Karena tindakan anarkis tersebut massa dari perguruan silat lainya pun mendesak Polres Tulungagung untuk segera mengusut kasus tersebut karena para korban sendiri di duga merupakan anggota mereka.

Tagged: , , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.