Selasa, 21 Agustus 2018



Alexander Fleming adalah seorang dokter dan bakteriologis yang telah mengubah ilmu pengobatan modern dengan menggunakan zat antibiotik pertama yang kemudian di kenal dengan nama penisilin. Lahir pada 6 Agustus 1881 di kawasan pedesaan Lochfield, Ayrshire Timur, Skotlandia, Alexander Fleming berasal dari keluarga petani

Kedua orang tua nya,Hugh Fleming dan Grace Stirling Morton bekerja di bidang pertanian.  Alexander Fleming adalah anak ke tiga dari empat bersaudara dan memiliki empat saudara tiri dari pernikahan pertama sang ayah.

Masa kecilnya dihabiskan di kota kelahiran nya, termasuk menempuh pendidikan di tiga sekolah setempat. Saat berusia 14 tahun, Fleming pindah ke London dan tinggal dengan salah seorang kakak nya sambil menyelesaikan pendidikan dasar di Politeknik Regent Stret (kini Universitas Westminter).

Fleming sempat berkerja sebagai petugas pengiriman di London selama empat tahun, sebelum dapat meneruskan pendidikan di Sekolah Kedokteran Rumah Sakit St Mary pada 1901 dengan bantuan beasiswa dan uang warisan dari paman nya.

Fleming awalnya bercita-cita untuk menjadi dokter bedah, namun pengalaman nya yang sempat membantu di laboratorium Departemen Inokulasi Rumah Sakit St Mary membuat yakin untuk mendalami bidang bekteriologi.

Di sana dia berkerja di bawah bimbingan Sir Almoth Wright, seorang pakar ilmu bakteri dan ketahanan tubuh yang menggagas terpi vaksin dan membawa revolusi di bidang perawatan medis. Saat pecah perang dunia 1, fleming turut bertugas dengan bergabung di korps medis. Dia berkerja sebagai bakteriologi dan mempelajari infeksi luka di labolatorium yang di bangun Wright di Boulogne, Perancis.

Di sana, Fleming menemukan bahwa menggunaan antiseptik berlebihan pada luka, yang dilakukan pada masa lalu, ternyata justru berbahaya karena mengurangi efek kekebalan tubuh dalam mengatasi bakteri berbahaya.

Kesalahan itu yang menyebabkan pada masa itu lebih banyak tentara yang meninggal karena perawatan antiseptikdan bukan karena infeksi bakteri. Fleming merekomendasi agar luka cukup dibersihkan dan dijaga tetap kering. Namun usulannya tidak terlalu di perhatikan.

Setelah perang usai, fleming pun kembali ke St Mary, di mana dia kemudian di angkat menjadi asisten direktur di Departemen Inokulasi dan pada 1946 di tunjuk untuk memimpin depatemen tersebut yang beralih nama menjadi Institut Wright-fleming.

Sejumlah penemuan medis yang dilakukan Fleming tak lepas dari unsur ketidaksengajaan. Pada November 1921, Fleming menemukan lisizim yang terkandung dalam cairan tubuh manusia, seperti air liur, ingus, dan air mata, yang memiliki efek antiseptic ringan.

Lisizim menjadi salah satu penemuan utamanya fleming yang terjadi saat dirinya tengah demam dan tetesan lender hidung nya jatuh ke wadah pembiakan bakteri. Dia pun mencampurkan lender tersebut pada wadah dan beberapa minggu kemudian dia melihat tanda-tanda bakteri yang telah larut.

Temuan tersebut memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap pemahaman system kekebalan tubuh manusia dalam melawan infeksi. Meski demikian, Fleming mengetahui kemudian bahwa lisozim tidak berpengaruh pada bakteri patogenik.

Tagged: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.