Sabtu, 16 Juni 2018


Papua Nugini di ketahui telah mengumbukan situasi darurat, serta membekukan pemerintahan provinsi dan mengirim pasukan bersenjata lengkap untuk kembali menciptakan keteriban usai menghadapi amukan para perusuh yang membakar dan membuat kerusuhan.

Sesuai dengan informasi yang di dapatkan bahwa kekerasan sangat sering terjadi dan merusak daerah terpecil negara Pasifik yang sangat kaya akan sumber daya alam tersebut. Di mana seperti yang di ketahui di sana sering sekali terjadi perselisihan di antara suku, dan tanah yang menjangkau politik regional.

Dimana para kelompok  - kelompok yang bersenjata mengamuk setelah pengadilan menolak untuk memilih gubernur daerah. Para kelompok tersebut pun di ketahui telah membakar sebuah pesawat terbang, menjarah gudan dan membakar banyak bangunan di Mendi, Ibu Kota Provinsi Southern Highlands.

Peter O'Neill selaku perdana Menteri menyatakan bahwa Papua Nugini sedang dalam situasi yang sangat darurat selama sembilan bulan terakhir di Provinsi Southern Highlands, yang mengakibatkan pemerintahan di sana berhenti untuk sementara.

"Tindakan orang yang merusak properti di Mendi telah membuat jijik bangsa," kata O’Neill di situsnya seperti dikutip oleh media terpercaya.

"Polisi akan menyelidiki setiap agitator, dan setiap orang yang terlibat dalam kerusuhan," imbuhnya.

Dan di ketahui bahwa seorang mantan polisi dan wakil administrator provinsi bernama Thomas Eluh telah mebndapatkan kekuatan darurat secara konstitusional.

"Polisi, termasuk regu mobile, segera dikerahkan, bersama dengan penyelidik kriminal," O’Neill menambahkan.

Dan sesuai dengan laporan yang di terima bahwa terdapat lebih dari 200 Pasukan Pertahanan Papua Nugini yang akan di terbangkan menuju ke kota Gunung Hagen pada hari Sabtu nanti sebelum melakukan perjalanan menuju ke Mendi.

Reuters sendiri tidak mampu secara bebas memberikan konfirmasi terkait dengan laporan gerakan pasukan tersebut.

Para penjarah juga di ketahui telah menggeledah gudang pasokan bantuan gempa selama kerusuhan terjadi di Mendi, ungkap Barclay Tenza yang merupakan seorang juru bicara bencana.

"Mereka mengambil semua bahan makanan," katanya melalui telepon dari Port Moresby.

Serta terdapat sangat banyak sekali komunitas yang masih menerima bantuan setelah gempa dengan kekuatan 7.5 SR pada bulan Februari lalu yang telah mengakibatkan 100 orang korban tewas. Dimana negara tersebut kini di uji dengan keuangan dan kapasitas salah saru negara termiskin di dunia.

LIHAT JUGA : TERSANGKA PEMBUNUHAN SOPIR TAKSI ONLINE GRABCAR DI TEMBAK MATI POLISI

Tagged: , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.