Selasa, 09 Oktober 2018




Para ilmuan Kanada menemukan dalam 60 tahun terakhir laba-laba janda hitam atau black widow (Latrodectus mactans) telah bermigrasi sejauh 31 mil atau sekitar 59 kilometer ke utara, tepatnya ke Kanada Selatan. Para ahli yakin, perpindahan laba-laba janda hitam disebabkan oleh perubahan iklim.

Untuk di ketahui, laba-laba jantan hitam dikenal memiliki racun yang 15 kali lipat lebih berbahaya disbanding ular berbisa. Bila seseorang di gigit sepesies ini, maka akan muncul sakit, nyeri, dan lumpuhnya diafragma yang membuat sulit bernafas.

Tim menggunkan data dari warga untuk membuat peta distribusi spesies laba-laba terbaru.peta distribusi spesies yang menunjukkan kisaran geografi spesies tertentu biasanya di kumpulkan oleh ahli biologi di lapangan.

Namun, metode ini disebut memakan waktu lama, membosankan, dan sering kali tidak muncukupi target, sehingga data cenderung tidak akurat. Sebab itulah, tim peneliti yang di pimpin oleh Yifu Wang dari McGill University, Montreal, membuat peta distribusi spesies terbaru dengan menggunakan sumber daya yang sering di abaikan, yakni data yang bukan dari ilmuan yang dikumpulkan lewat smartphone.

“Dalam proyek kami, data sains dari warga sangat penting dalam memodelkan distribusi laba-laba,”kata Christopher Buddle, salah satu penulis studi dan professor di McGill University dalam sebuah pernyataan. Menurut buddle, cara ini sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk menemukan spesies du suatu tempat. “Cara ini merubah cara kami melakukan penelitian,”kata ahli.

Ahli menggunakan uji statistic dan alat pemodelan untuk menghapus anomaly atau pengamatan yang dipertanyakan dari database,yang mencakup pengamatan yang dilakukan dari tahun 1960 hingga 2016. Data yang dihasilkan oleh ilmuan warg amulai muncul setelah tahun 1990.

Tim juga membanding kan peta distribusi yang di perbaharui dengan yang sebelumnya. Untuk melihat bagaimana laba-laba janda hitam berubah dari waktu ke waktu. Proses yang sama digunakan untuk memetakan lokasi dan penyebaran laba-laba lain, yakni laba-laba berkulit hitam (Sphodros niger).  Kedua data ini di anggap sebgai peta distribusi pertama yang dapat di andalkan dari dua spesies, yang menunjukkan pentingnya data yang dikumpulkan oleh orang-orang tanpa pelatihan ilmiah.

Para ahli berharap, cara ini juga dapat digunakan ilmuan lain untuk mempelajari distribusi suatau spesies, trutama ketika banyak spesies mengubah perilakunya karena perubahan iklim. Menurut Buddle, teknik penelitian yang dilakukan lebih efesien dan menghemat biaya, disbanding harus mengirim ilmuan ke lapangan.

Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.