Selasa, 25 September 2018




Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk memaafkan orang lain. Hal ini didapati para ppeneliti ketika bagai mana orang menilai karakter moral orang lain. Biasanya , untuk menilai karakter seseorang, seseorang akan berpegang tegus pada kesan baik. Tapi penelitian baru itu membuktikan, ternyata meski seseorang berperilaku buruk, penilaian karakter tersebut masih bisa disesuaikan.

Bagi para peneliti di jurnal Nature Human Behaviour, para peneliti menilai ini mungkin karena manusia berpikir bahwa orang yang telah berbuat salah kepadanya bisa membantu di masa depan. “Otak membentuk kesan social dengan cara yang dapat memungkinkan pengampunan,”ungkap Molly Crocket, penulis senior penelitian ini.

“Karena orang kadang berperilaku buruk dengan alasan tak sengaja, kita harus bisa memperbarui kesan buruk yang ternyata salah. Kalu tidak, kita mungkin akan mengakhiri hubuingan begitu singkat dan kehilangan banyak manfaat dari koneksi social,”imbuh psikolog dari Yale University tersebut.

Temuan ini di dapatkan setelah para peneliti melakukan serangakaian percobaan pada 1.500 persen. Para peserta di minta untuk mengamati pilihan dua orang asing yang menghadapi dilemma moral,nyaitu menyetrum orang lain dengan imbalan uang.

Orang asing yang di labeli baik menolak melakukan hal tersebut demi uang sebaliknya, yang berlabel jahat memaksimalkan ke untungan tersebut meskipun ada konsenkuesi menyakitkan. Selanjutnya, para peserta diminta memberikesan karakter moral kedua orang itu dan seberapa yakin dengan tentang kesan itu.

Hasilmnya, para peserta dengan cepat membentuk kesan yang stabil dan positif pada orang asing baik. Selain itu, mereka juga sangat yakin dengan kesan yang mereka berikan.namun sebaliknya, para peserta justru tidak yakin bahwa orang asing jahat benar-benar punya karakter yang buruk.

Para peserta bisa mengubah pikiranmereka dengan cepat ketika orang jahat itu melakukan sesuatu yang terlihat murah hati.”Kami pikirtemuan kami mengungkap kecenderungan dasar untuk memberi orang lain, bahkan orang asing, manfaat dari keraguan ,”kata Crockett.

“Pikiran manusia di bangun untuk menjaga hubungan social, bahkan ketika mitra kita sedang berperilaku buruk,”tegasnya.

Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.