Jumat, 08 Desember 2017


Belakangan ini pihak kepolisian selalu melaksanakan operasi penertiban pada daerah - daerah yang memiliki kemungkinan adanya gangguan kamtibmas dalam rangka cipta kondisi, salah satunya adalah hoyel kelas melani, penginapan, kos - kosan dan pusat keramaian lainya.

Pada tanggal 08 Desember 2017 Hari Jumat malam Polres Bengkayang telah melakukan razia yang meliputi beberapa wisma serta penginapan kelas melati yang ada di Kota Bengkayang. Setiap lokasi yang menjadi target terus di periksa oleh polisi. Walaupun sama sekali tidak mendapatkan pasangan yang di luar nikah serta gangguan kamtibmas lain, pihak kepolisian pun akhirnya mendapatkan beberapa gadis - gadis belia yang masih di bawah umur, atau biasa di panggil dengan cabe - cabean.

“Mereka diamankan karena masih ada yang di bawah umur dan berstatus pelajar berada di tempat yang tak semestinya pada malam hari,” kata Kabag Ops Polres Bengkayang, Kompol Paino usai menggelar razia.

Dirinya juga menerangkan bahwa terdapat 12 gadis cabe - cabean yang di amankan di beberpa penginapan.  “Satu orang yang sudah 18 tahun, selebihnya masih di bawah umur, ada juga berstatus pelajar,” jelas Paino.

Ke dua belas gadis tersebut pun di ciduk menuju Polres Bengkayang untuk di interogasi lebih dalam lagi. “Mereka ini tidak ada tujuan jelas di lokasi tersebut, makanya kita amankan,” tegasnya.
Setelah selesai interogasi dan mendapatkan data - data  para cabe, cabe - cabean tersebut pun langsung mendapatkan perintah untuk menghubungi orang tua mereka masing - masing. “Karena orang tua mereka kebanyakan tinggal di pedalaman yang susah sinyal, jadi tidak bisa dihubungi. Kita hanya bisa menghubungi keluarga terdekat dan pemilik kos di mana beberapa dari mereka ini tinggal,” ucapnya

Dan kemudian para cabe pun harus membuat surat pernyataan agar tidak lagi mengulangi perbuatan mereka untuk berada di tempat yang tidak semestinya pada malam hari di karenakan mereka masih di bawah umur dan masih menyandang status pelajar. Kemudian pada pukul 01.00 para cabe pun di angkut dan langsung di antar pulang oleh polisi - polisi yang menciduk mereka kembali ke Kota Bengkayang.

“Meski berjauhan dengan anak-anaknya yang sedang sekolah, orang tua harus mengontrol. Harapan kita, agar orang tua senantiasa rutin mengawasi dan mengecek pergaulan anaknya, agar tidak sebebasnya dan terjerumus,” pinta Paino.

LIHAT JUGA : SAH! AUSTRALIA RESMIKAN PERNIKAHAN SEJENIS 9 JANUARI 2018

Tagged: , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.